Kamis, 24 Januari 2013

Mungkinkah 'virus zombie' dibuat?



Beberapa virus bisa membuat inangnya agresif, bahkan bersifat seperti zombie. Demikian menurut ilmuwan dalam acara The Truth Behind Zombies yang tayang perdana pada hari Sabtu kemarin di National Geographic Channel.


Contoh yang diberikan Samita Andreansky, ahli virologi dari Miller School of Medicine, University of Miami, Amerika Serikat, adalah rabies. Penyakit tersebut menginfeksi pusat sistem syaraf dan dapat menyebabkan penderitanya menjadi gila. Andreansky membayangkan kalau virus penyebab rabies bergabung dengan virus influenza yang bisa menyebar dengan cepat. "Bisa jadi bencana zombie," kata Andreansky dalam acara tersebut.

Di film-film, orang yang terkena virus bisa dengan cepat berubah menjadi zombie. Efek rabies tidak secepat itu. Gejala-gejala, seperti rasa gelisah dan bingung, halusinasi, serta kelumpuhan, bisa tidak muncul dalam waktu 10 hari hingga satu tahun. Biasanya, virus rabies sangat berbahaya kalau dalam waktu satu minggu apabila orang tidak segera dirawat setelah terpapar.

Mutasi
Beberapa virus punya tingkat mutasi yang tinggi untuk mengelabui sistem kekebalan. Mutasi juga bisa terjadi karena kesalahan pada saat replikasi dan kerusakan akibat cahaya ultraviolet. "Mungkin kalau rabies bermutasi dalam hitungan jam. Ini sangat mungkin," tegas Andreansky.

Akan tetapi, untuk menjadi pandemi seperti dalam film, rabies harus memiliki sistem penyabaran yang lebih baik. Saat ini, manusia terinfeksi rabies karena gigitan anjing dan biasanya infeksi bisa segera ditangani dengan cepat. Lagipula, saat ini sudah ada vaksinasi terhadap binatang peliharaan. Pada tahun 2008, Centers of Desease Control & Prevention melaporkan hanya 2 kasus rabies pada manusia di Amerika Serikat.

Untuk dapat menyebar dengan mudah, virus rabies harus meminjam kemampuan penyebaran virus influenza. Secara teori peminjaman ciri ini sangat mungkin, tapi sangat sulit. "Tidak pernah terdengar ada dua jenis virus yang sangat berbeda tapi saling meminjam ciri," jelas Elankumaran Subbiah, ahli virologi dari Virginia Tech yang tidak terlibat dalam The Truth Behind Zombies.

Meskipun demikian Andreansky bisa membayangkan gabungan penyakit yang diakibatkan virus rabies yang bergabung dengan virus influenza--penyakit yang membuat orang berubah kepribadian dengan sifat yang sangat agresif yang apabil ditambahkan virus ebola bisa menjadi virus zombie. "Untungnya alam tidak memungkinkan hal ini terjadi," ucap Andreansky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar jangan yang aneh2..ntar di gigit zombie.!!!